JAKARTA - International Business Machines Corp (IBM.N) melaporkan pendapatan kuartalan terburuk dalam 14 tahun, karena bisnis baru cloud dan mobile computing gagal mengimbangi penurunan dalam bisnis tradisional. Akibatnya, saham IBM turun hampir 5 persen.
Pendapatan perusahaan jasa teknologi terbesar di dunia ini turun 4,6 persen menjadi USD18,68 miliar pada kuartal pertama. Meski mengalami penurunan, namun laba ini mengalahkan estimasi para analis sebesar USD18,29 miliar.
Dengan demikian, ini telah menjadi penurunan pendapatan 16 kuartal berturut-turut dari IBM. Demikian dilansir dari Reuters, Selasa (19/4/2016).
Di bawah Chief Executive Officer (CEO) Ginni Rometty, IBM telah bergerak ke arah bidang-bidang seperti layanan berbasis cloud, software keamanan dan analisis data. IBM juga mulai memangkas bisnis perangkat keras tradisional yang memberikan margin rendah.
Sayangnya, pendapatan di bisnis baru perusahaan gagal untuk menebus penurunan segmen tradisional.