Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pindad Fokus Kejar Ketertinggalan

Koran SINDO , Jurnalis-Selasa, 10 Mei 2016 |11:34 WIB
Pindad Fokus Kejar Ketertinggalan
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

Menurut Wawan, selama 3- 5 tahun sebelumnya, pengemba ngan alutsista Indonesia memang masih terkendala oleh lemahnya pengolahan data serta teknololgi. Namun perlahan dengan kebijakan pemerintah yang menerapkan perjanjian transfer teknologi di setiap peme sanan alutsista menjadikan kekurangan tersebut tertutupi. “Sekarang teknologi komputer, pengolahan data dan meriam sudah sangat advance sehingga itu sudah laik untuk jadi kapalkapal tempur unggulan,” kata Wawan.

Alutsista dalam negeri menu rut Wawan juga sudah banyak yang mendapat lisensi dan didukung oleh riset yang unggul. Dia mencontohkan beberapa alutsista yang cukup di segani oleh dunia saat ini seperti senjata serbu serta panser Anoa yang sudah mulai dipesan oleh banyak negara. “Anoa itu bahkan diteliti dan dibedah oleh banyak negara,” kata Wawan. Dia pun kembali mene gaskan bahwa Indonesia sepatutnya sudah bisa mandiri dalam menyediakan alutsistanya sendiri. Tinggal bagaimana pe merin tah bisa mendukung kerja anak bangsa dalam mengembang kan alutsista yang dibutuh kan untuk pertahanan bang sa.

“Saya sudah bertemu dengan pak Habibie, dan beliau menyatakan sanggup membuat pesawat tempur modern untuk mengupgrade yang kita punya untuk kebutuhan sendiri,” tambah Wawan. Luhut Pandjaitan menga takan bahwa Indonesia patut bang ga dengan capaian pres tisius dalam dunia perkapalan dimana PT PAL untuk pertama kalinya bisa mengekspor kapal perang ke Filipina.

Menurut Luhut, capaian itu tidak hanya mem banggakan dari sisi bisnis, tetapi juga menunjukkan kebang kitan perkapalan. Bahkan, itu juga sekaligus menjadi bukti bahwa produksi alutsista dalam negeri sudah ada peningkatan signifikan. “Kanbagus. Makin banyak PAL mengekpor produk-produk, bukan hanya PAL, yang lain juga kami dorong untuk bisa seperti itu,” kata Luhut di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin. Saleh Husin menilai ekspor kapal SSV ke Filipina sebagai prestasi industri dalam negeri dalam dunia perkapalan.

Menu rut dia, selain mempu membuat kapal militer, PT PAL juga sekarang ini sudah mampu mem bangun kapal penumpang dan niaga serta produksi kompo nen pembangkit listrik dan konstruksi lepas pantai.

“Ini artinya industri per kapalan nasional semakin diakui kemampuannya membangun berbagai jenis kapal untuk kebutuhan militer, baik untuk pertahanan dalam negeri serta pesanan luar negeri. Jadi, basis sebagai negara maritim, SDM dan produksi juga mumpuni untuk memperkuat industri strategis ini ke depan,” katanya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement