Untuk itu, dia ini menyarankan melakukan Quality Control (QC) dan jangan bekerja sama dengan perusahaan China.
"Saya sarankan kepada PLN supaya Q and C jangan ke perusahaan China tapi kita sewa saja perusahaan Jerman atau Swiss, yang negosiasinya ketat clay kontrak kw 1 ya mereka pastikan yang dideliver kw 1," tambahnya.
Menurutnya, PLN tidak harus kembali menjalin kontrak dengan perusahaan asal-asalan yang bisa membuat rugi. "Akhirnya PLN yang rugi. Jadi lebih baik untuk QC coba kita hire orang orang Jerman atau Austria yang mereka pastikan kualitasnya," tukasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)