Pada awalnya, Henke bekerja untuk Departemen Luar Negeri AS di Myanmar, sebelum pindah ke San Francisco Bay Area untuk belajar untuk mencari gelar MBA di University of California, Berkeley, dan menciptakan perusahaan start up ketiga milikinya. Dua perusahaan sebelumnya, bergerak di videogaming dan Keyhole.
Henke memulai bisnis tersebut di awal periode 2000, di mana dia harus berjuang mati-matian lantaran industri start up berbasis internet tidak terlalu populer dan terseok-seok. Saat itu, Brian McClendon, mempekerjakan Hanke dalam perusahaanya Keyhole Inc, sebuah perusahaan yang akhirnya diakuisisi oleh Google.
"Dia (Henke) mampu mengubah Keyhole Inc, menjadi sebuah perusahaan hebat, dan bisa hidup dalam melalui saat-saat yang gelap pada 2002 ketika Anda tidak bisa mengumpulkan uang dari industri start-up,” kata McClendon, seperti dilansir dari Business Insider.
"Google Earth adalah salah satu keberhasilan dalam internet terbesar sepanjang masa. Pokemon Go sekarang memiliki posisi yang sama persis. Saya yakin meskipun di bawah tekanan, Hanke bisa tetap tenang," tambahnya.
Pada 2010, setelah bekerja di Google Maps dan membantu terealisasinya kesepakatan dengan iPhone pertama kalinya, Hanke pun mencari tantangan baru. Dia mendirikan apa yang kemudian disebut Niantic Labs.
"Sebuah aplikasi khusus untuk mengeksplorasi antara aplikasi mobile, geolocation dan hiburan. Sebuah gagasan yang mengatakan bahwa augmented reality tidak memerlukan devices khusus," jelas dia.