Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Serbuan Buruh China Jangan Dianggap Enteng

Koran SINDO , Jurnalis-Selasa, 19 Juli 2016 |13:21 WIB
Serbuan Buruh China Jangan Dianggap Enteng
Ilustrasi : Okezone
A
A
A

Isu serbuan buruh asal China ini kembali mencuat karena informasi yang beredar jumlahnya akan mencapai 10 juta orang. Namun, sejauh ini pemerintah bersikukuh membantah data tersebut. Menaker M Hanif Dhakiri sudah terang-terangan membantah informasi tersebut. Hanif juga menyangkal serbuan pekerja China karena ada komitmen kerja sama antara Indonesia dan Pemerintah Negeri Tirai Bambu.

Dia mengungkapkan, jumlah pekerja China dalam satu tahun di Indonesia tidak pernah mencapai 1 juta, melainkan hanya 14.000-16.000 atau 20%-22% dari total pekerja asing. Munculnya angka 10 juta itu, kata dia, kemungkinan itu diolah dari target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Tanah Air yang jumlahnya 12 juta orang. ”Jadi bohong besar jika dikatakan akan ada 10 j u t a pekerja asing asal China yang masuk Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Minggu (17/7).

Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) Mirah Sumirat menilai Menaker gagal fokus dalam menyikapi berita membanjirnya 10 juta TKA asal China ke Indonesia. Gagal fokus yang dimaksud adalah pernyataan menaker bahwa TKI di China jumlahnya jauh lebih besar dibanding TKA China yang ada di Tanah Air. Membandingkan TKI di luar negeri dengan TKA di Indonesia merupakan hal yang kurang tepat.

TKI di luar negeri, kata Mirah, dalam posisi mengerjakan pekerjaan yang relatif tidak dikerjakan oleh tenaga kerja di negara tersebut. Sementara TKA yang bekerja di Indonesia justru mengambil alih kesempatan bekerja bagi rakyat Indonesia karena pekerjaan yang dikerjakan oleh TKA tersebut sesungguhnya bisa dikerjakan oleh TKI.

Menurutnya, saat masih tingginya jumlah pengangguran di Indonesia, sikap menaker yang terkesan menggampangkan dan membiarkan membanjirnya pekerja asal China justru melukai perasaan ratusan juta rakyat Indonesia.

(Raisa Adila)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement