JAKARTA - Tahun ini, Indonesia memasuki musim penghujan yang lebih panjang dibandingkan dari biasanya. Akibatnya, beberapa daerah di Indonesia pun mengalami kebanjiran, termasuk pada kawasan DKI Jakarta.
Lantas, apakah keadaan ini nantinya akan merugikan perusahaan asuransi di Indonesia?
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, perusahaan asuransi dipastikan tidak akan merugi akibat banjir yang terjadi belakangan ini. Sebab, perusahaan asuransi tentunya telah menyiapkan hal ini dari jauh-jauh hari.
"Perusahaan asuransi pada dasarnya jangka panjang sebelumnya udah lakukan (persiapan). Tapi ya, growth dri finansial company, asuransi dan bank saya rasa yang terbaik. Jadi tidak hanya ini aja. Mereka sudah panjang (persiapannya)," kata Tito saat ditemui dalam acara ulang tahun ke-39 Pasar Modal Indonesia di kawasan SCBD, Jakarta, Minggu (28/8/2016)
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan bahwa musim hujan ini tidak akan mempengaruhi kinerja perusahaan asuransi. Bahkan, keadaan ini memberikan keuntungan bagi perusahaan suku cadang yang akan mengalami peningkatan permintaan akibat musim hujan yang terjadi di sejumlah daerah.
"Misalnya kendaraan, suku cadang mobil mungkin ada beberapa peningkatan, tapi kita lihat juga antisipasi ada," jelas Nurhaida.
Nurhaida menuturkan, bahwa banjir adalah pola tahunan yang seharusnya telah dipersiapkan oleh perusahaan asuransi. Untuk itu, klaim asuransi yang diajukan pun seharusnya tidak menjadi persoalan bagi perusahaan asuransi pada sejumlah daerah.
Follow Berita Okezone di Google News
(rzy)