Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hitachi, Toshiba dan Mitsubishi Berencana Bangun Gabungkan Bisnis Nuklir

Hitachi, Toshiba dan Mitsubishi Berencana Bangun Gabungkan Bisnis Nuklir
Ilustrasi nuklir. (Foto: Okezone)
A
A
A

TOKYO - Tiga konglomerat Jepang dikabarkan tengah terlibat dalam pembicaraan untuk melakukan merger operasioanal pembangkit listrik nuklir yang telah merugikan mereka. Pasalnya, prospek penggunaan reaktor setelah krisis nuklir Fukushima masih belum tinggi.

Para pemilik Hitachi Ltd , Toshiba Corp dan Mitsubishi Heavy Industries Ltd dikabarkan segera menggabungkan operasi nuklir mereka pada musim semi 2017. Namun, rencana ini diidentifikasi sebagai diskusi yang bersifat rahasia.

Melansir Reuters, seorang sumber yang dekat dengan masalah ini mengatakan bahwa tiga perusahaan tersebut akhirnya mempertimbangkan menggabungkan usaha reaktor nuklir mereka, meskipun tidak ada kerjasama spesifik telah dibahas sejauh ini.

Perusahaan tersebut mengatakan, mereka sedang mempertimbangkan opsi untuk kembali memunculkan bisnis bahan bakar nuklir di Jepang. Pasalnya, saat ini baru tiga dari 42 reaktor nuklir Jepang yang online, setelah adanya gempa bumi dan tsunami pada 2011 yang menghancurkan pembangkit listrik Fukushima Daiichi Tokyo Electric Power Co.

"Kita harus memikirkan sesuatu untuk negeri bisnis bahan bakar nuklir," kata sumber tersebut.

Para konglomerat tersebut, berencana membentuk perusahaan holding bersama untuk bisnis bahan bakar nuklir mereka sebelum mulai masuk dalam bisnis tersebut. Juru bicara Fair Trade Commission Jepang menolak untuk mengomentari apakah regulator antitrust akan memeriksa rencana merger yang diusulkan oleh tiga perusahaan tersebut.

Toshiba, melalui unit AS yang Westinghouse, juga memiliki operasi bahan bakar nuklir di luar negeri. Hitachi memiliki aliansi tenaga nuklir global dengan General Electric Co (GE.N) sementara Mitsubishi Heavy memiliki satu dengan Perancis Areva SA (AREVA.PA).

Adanya isu tersebut, telah memicu saham Hitachi naik 2,6 persen pada awal perdagangan di Tokyo, sementara Mitsubishi Heavy naik 2,3 persen. saham Toshiba turun 2,1 persen, bertolak belakang dengan kenaikan 1,4 persen pada indeks Nikkei 225.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement