Selain memanfaatkan dana dari investasi, pemerintahan Jokowi juga menggunakan utang luar negeri untuk melakukan pembangunan dan membiayai sektor-sektor produktif.
Di sisi lain, pada akhir Juli 2016, utang luar negeri Indonesia mencapai USD324,2 miliar, atau naik 6,4%. Untuk utang luar negeri jangka panjang mencapai USD283 miliar, naik 8%. Sementara utang luar negeri jangka pendek mengalami penurunan yang tercatat sebesar USD41,2 miliar atau turun 3,6%.
Dari total utang luar negeri yang ada, utang pemerintah tercatat USD164,5 miliar dan utang swasta USD159,7 miliar.
(Widi Agustian)