Seandainya satu rumah sederhana membutuhkan 900 watt, maka kelebihan listrik Asian Agri ini dapat dimanfaatkan untuk 7.000 rumah lebih. Dengan begitu, akan ada banyak kebutuhan listrik perumahan rakyat yang dapat didukung oleh PLTBg Asian Agri. Manager Pabrik Buatan Satu Asian Agri Parnel Saragih mengatakan, PLTBg yang dikelolanya sudah dibangun sejak 2015 lalu.
Sejauh ini PLTBg Buatan Satu telah mampu mengaliri listrik kawasan areal perkebunan Asian Agri. Demi meningkatkan daya listriknya, pihaknya akan menambah satu mesin PLTBg lagi. ”Sudah ada. Kita tinggal memasangnya saja,” katanya. Dengan penambahan ini akan menambah jumlah mesin menjadi dua.
Dan terkait kelebihan daya listrik, Asian Agri sedang melakukan penjajakan untuk menjualnya ke PLN. ”Masih belum deal. Tapi, kita berencana untuk menjual kelebihan listrik kami ke PLN,” jelasnya. Perusahaan kelapa sawit yang didirikan oleh Sukanto Tanoto ini menargetkan akan membangun hingga 20 unit hingga 2020.
Dengan demikian, pada tahun tersebut akan ada sebanyak 28.000 rumah yang dapat menikmati tenaga listrik ini. Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) sejak 1979 dan hingga kini mempekerjakan sekitar 25.000 orang.
Sejak tahun 1987 Asian Agri telah menjadi perintis program Pemerintah Indonesia yaitu Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi( PIRTrans). Saat ini perusahaan ini mengelola 100.000 Ha lahan dan bermitra dengan 29.000 keluarga petani di Riau dan Jambi yang mengoperasikan 60.000 ha perkebunan kelapa sawit.
(Raisa Adila)