Berawal dari sepasang kelinci english anggora dan pengetahuan beternak secara otodidak, dia tak pernah patah arang. Ketekunannya pun membuahkan hasil, karena jenis kelinci hias yang dibudidayakan kian bertambah. Bahkan, jumlahnya telah mencapai ratusan ekor pasang.
Lulusan teknik mesin SMK itu mengaku tak kesulitan memasarkan kelinci hias karena tak hanya dilakukan secara konvensional tetapi juga memanfaatkan media sosial. Kelinci-kelinci hias yang dipatok harga mulai Rp200 ribu hingga Rp2 juta per ekor itu telah merambah hampir ke seluruh pulau di tanah air.
"metode jitu yakni layanan perawatan jika kelinci yang dijual sakit atau bulunya menjadi gimbal. perawatan kelinci hias tak perlu dimandikan, tetapi hanya disisir bulu-bulunya agar tetap halus," ujarnya.
Perawatan kelinci hias cukup mudah, yakni diberi pakan dua kali sehari dengan rumput atau pelet. Selain itu, kebersihan kandang juga harus diperhatikan agar tak mudah terserang penyakit. jenis penyakit yang biasa melanda adalah scabies atau kudis, dan penanganannya berupa injeksi wormectin.
(Fakhri Rezy)