JAKARTA - Total utang pemerintah Indonesia pada November 2016 tercatat mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnya. Utang Indonesia per November 2016, naik Rp45,58 triliun menjadi Rp3.485,36 triliun.
Awal pekan ini menjadi hari bersejarah bagi perekonomian Indonesia. Mata uang Rupiah terbaru akan resmi dirilis Bank Indonesia (BI). Menurut Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Suhaedi, uang baru tersebut akan dilengkapi dengan unsur pengamanan yang lebih kuat untuk menanggulangi peredaran uang palsu.
Presiden Jokowi mengajak masyarakat untuk lebih mencintai Indonesia dengan cara menggunakan dan menjaga Rupiah. Jokowi pun meminta masyarakat untuk tidak menghina Rupiah atau membandingkannya dengan mata uang negara lain
Ketiga berita tersebut, merupakan berita-berita yang populer selama akhir pekan kemarin di kanal Okezone Finance. Berikut berita selengkapnya:
Utang Pemerintah Naik Rp45,5 T ke Rp3.485,36 Triliun
Total utang pemerintah Indonesia pada November 2016 tercatat mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnya. Utang Indonesia per November 2016, naik Rp45,58 triliun menjadi Rp3.485,36 triliun.
Seperti dilansir dari situs resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), sebanyak 78,6% pinjaman berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp2.740,98 triliun, naik dari sebelumnya Rp2.707,81 triliun.
SBN tersebut terdiri dari yang berdenominasi valas sebesar Rp728,91 triliun atau 20,9% dari total utang pemerintah. Sementara SBN dengan denominasi Rupiah tercatat sebesar Rp2.012,07 triliun atau sekira 57,7%.
Sementara untuk pinjaman, tercatat sebesar Rp744,38 triliun yang juga naik dari bulan sebelumnya sebesar Rp731,98 triliun. Pinjaman tersebut, terdiri dari pinjaman luar negeri sebesar Rp739,3 triliun dan pinjaman dalam negeri sebesar Rp5,08 triliun.
11 Uang Rupiah Baru Mulai Beredar Hari Ini
Awal pekan ini menjadi hari bersejarah bagi perekonomian Indonesia. Mata uang Rupiah terbaru akan resmi dirilis Bank Indonesia (BI).
Menurut Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Suhaedi, uang baru tersebut akan dilengkapi dengan unsur pengamanan yang lebih kuat untuk menanggulangi peredaran uang palsu.
"Antara lain melalui penguatan unsur pengaman antara lain dilakukan melalui color shifting, rainbow feature, latent image, ultra violet feature, tactile effect, dan rectoverso,” kata Suhaedi dalam keterangannya, Jakarta.
Uang baru yang akan diedarkan BI merupakan seri uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2016 sebanyak 11 jenis, yang terdiri dari tujuh pecahan uang Rupiah kertas dan empat pecahan uang Rupiah logam dengan gambar pahlawan.
Rupiah kertas yang akan diterbitkan terdiri dari
1. Rp100.000
2. Rp50.000
3. Rp20.000
4. Rp10.000
5. Rp5.000
6. Rp2.000
7. Rp1.000.
Sedang uang Rupiah logam terdiri atas pecahan
1. Rp1.000
2. Rp500
3. Rp200
4. Rp100.
Jokowi: Menghina Rupiah Sama Saja Merendahkan Indonesia!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini resmi meluncurkan desain terbaru pada mata uang Rupiah. Terdapat tujuh mata uang kertas dan empat mata uang logam yang baru saja diluncurkan.
Dalam sambutannya, Jokowi mengajak masyarakat untuk lebih mencintai Indonesia dengan cara menggunakan dan menjaga Rupiah. Jokowi pun meminta masyarakat untuk tidak menghina Rupiah atau membandingkannya dengan mata uang negara lain.
"Karena menghina Rupiah sama saja dengan menghina Indonesia," kata Jokowi di Kantor Pusat BI, Jakarta.
Jokowi pun meminta kepada seluruh masyarakat untuk menggunaan mata uang Rupiah dalam setiap transaksi. Sebab, hal ini merupakan salah satu wujud dari kecintaan masyarakat kepada bangsa Indonesia.
"Saya mengajak insan di Tanah Air untuk terus mencintai Rupiah dengan cara nyata," tegas Jokowi.
(Dani Jumadil Akhir)