Karena itu, segala aktivitas di tambang Grasberg berhenti total saat ini hingga membuat serikat pekerja berencana melakukan protes.
"Semuanya benar-benar telah berhenti sama sekali. Saat ini hanya ada kegiatan perawatan (yang berjalan)," ungkap etua Serikat Pekerja Freeport, Virgo Solossa seperti dilansir Reuters.
Pemberhentian ini dikatakan juga membuat 33.000 pekerja tambang Grasberg, Freeport diperkirakan telah dirumahkan. Direncanakan pada Jumat (17/2) para pekerja bakal menggelar demonstrasi di lahan tambang, menuntut pemerintah membuat "keputusan yang bijak" atas situasi di Grasberg.
"Jika mereka tidak hati-hati, hal ini bakal berdampak kepada (operasional Freeport), baik untuk pekerja sebagai penerima manfaat langsung dan masyarakat luas sebagai penerima manfaat dari kehadiran Freeport," paparnya.
Seperti diketahui, pemerintah meminta Freeport mengalihkan Kontrak Karya yang dipegang hingga 2021 menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Namun, Freeport keberatan dengan alasan sistem IUPK tak memberi jaminan atas investasi jangka panjang, di mana Freeport berupaya untuk tetap mengoperasikan Grasber hingga 2041.
(Dani Jumadil Akhir)