 
                Selanjutnya, gas akan disalurkan ke dalam jaringan produsen gas Kalimantan Timur dan berakhir pada pemakai dalam negeri di Kalimantan Timur dan kilang LNG Bontang.
FPU Jangkrik juga berfungsi sebagai penyulingan dan menstabilkan kondensat serta menyalurkannya ke darat melalui jaringan distribusi setempat dan berakhir di kilang kondensat Senipah.
Lebih dari 50 persen produksi Lapangan Jangkrik akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan gas domestik sehingga diharapkan memberi kontribusi signifikan terhadap kebutuhan energi nasional dan pembangunan ekonomi.
Blok Muara Bakau dioperatori oleh ENI Muara Bakau BV sejak 2002 dengan kepemilikan saham sebanyak 55 persen dan mitranya Engie E&P sebesar 33,3 persen serta PT Saka Energi Muara Bakau sebesar 11,7 persen.
Penemuan gas pertama didapatkan pada 2009 pada garis sumur Jangkrik-1. Di blok yang sama, sekitar 20 km di sebelah timur laut Lapangan Jangkrik, ditemukan lapangan Jangkrik North East pada 2011.
(Dani Jumadil Akhir)