"Antara lain biar enggak macet, pertama itu underpass karena turun airport pasti macet. Itu yang paling penting. Kedua itu masalah TPA (tempat pembuangan akhir) itu. Ketiga itu mulai yang lain-lain VVIP, lalu penambahan apron pesawat di Ngurah Rai kalau sempat supaya bisa lebih banyak bandara. Saya kira itu yang paling penting," jelasnya.
Selain persiapan World Bank-IMF annual meeting, Pemerintah Bali juga tengah merampungkan pembangunan beberapa proyek infrastruktur lainnya. Hal ini pun turut dibahas dalam rapat terbatas sore hari ini di kantor Presiden.
"Ini hampir selesai tinggal diresmikan (bendungan) Titab. Kalau Telaga Waja mungkin dibatalkan karena perlu sawah. Jadi dialihkan. Kemudian saya laporkan kartu-kartu prorakyat yang diluncurkan Presiden. Saya kira untuk Bali enggak masalah berjalan dengan baik. Lalu selanjutnya IMF-World Bank meeting tahun depan. Banyak hal pertama masalah sampah yang menumpuk sudah lama, enggak bisa kita selesaikan tadi dikatakan Menteri ESDM biar diambil alih PLN," jelasnya.
Selain itu, pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir Suwung juga turut menjadi fokus pemerintah setempat. Pengelolaan tempat pembuangan sampah ini akan dilakukan bersama pihak swasta dengan mekanisme kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
"Kemungkinannya sesuai ketentuan bahwa dikerjakan dengan KPBU. Badan usaha ini akan bekerjasama dengan perusahaan lokal untuk kelola itu," tukasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)