"Porsi penempatan portofolio yang lebih besar pada obligasi pemerintah diduga menjadi penopang lebih unggulnya kinerja indeks reksa dana itu," katanya.
Sebelumnya, Chief of Investment Officer Bahana TCW Investment Management Doni Firdaus mengatakan bahwa investasi dalam produk reksa dana saham pada 2017 ini cukup menjanjikan seiring dengan pertumbuhan ekonomi domestik.
Menurut dia, perekonomian Indonesia yang bertumbuh akan memberi dampak positif bagi kinerja emiten dan kenaikan harga sahamnya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dengan membaiknya pasar saham, kinerja reksa dana saham pun akan membaik dan memberikan imbal hasil yang baik.
Ia mengemukakan bahwa dalam 2 tahun terakhir, IHSG cenderung bergerak mendatar akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi menyusul turunnya harga komoditas dan melemahnya nilai tukar rupiah. Tetapi, sekarang sudah ada perbaikan.
"Sekarang mulai ada perbaikan harga komoditas dan stabilitas nilai tukar rupiah. Dampaknya terhadap perekonomian sudah mulai terlihat seperti pada sektor konsumer, terlihat ada pertumbuhan penjualan," paparnya.
(Fakhri Rezy)