Konsumsi hingga Investasi Diproyeksi Topang Ekonomi Indonesia Kuartal II-2017
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat investasi di Indonesia telah mengalami perbaikan dibandingkan tahun lalu. Realisasi investasi pada kuartal kedua tahun ini diperkirakan akan terus mengalami perbaikan dibandingkan kuartal pertama tahun ini. Sektor perkebunan dan pertambangan dinilai menjadi salah satu pendorong investasi.
"Investasi lebih baik. Indikasi investasi swasta sudah mulai terjadi. Sumber daya alam sudah tingkatkan investasi seperti angkutan berat yang terkait pertambangan dan perkebunan. Triwulan kedua lebih baik dari triwulan pertama dan lebih baik dari periode yang sama tahun sebelumnya," kata Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Dodi Budi Waluyo di Kantor Pusat BI, Jakarta, Kamis (20/7/2017).
Selain investasi, daya beli masyarakat dinilai juga akan mengalami perbaikan meskipun sebelumnya sempat melemah. Hal ini didorong oleh stabilnya inflasi hingga saat ini.
"Daya Beli konsumsi terpengaruh dari inflasi. Kalau (inflasi) ditekan pada level rendah kecenderungan akan lebih baik. Sangat penting bagi BI untuk jaga inflasi lebih rendah," ujarnya.
Daya beli masyarakat nantinya diperkirakan juga dapat meningkat dengan perimbangan beberapa hal. Salah satunya adalah pencairan gaji ke-13 PNS pada bulan ini.
"Jadi yang penting nanti dari pemerintah dengan bantuan sosial dan gaji 13 bulan ini bisa tingkatkan daya beli mayarakat sehingga konsumsi triwulan ketiga bisa lebih baik," jelasnya.
BI pun memperbaiki pertumbuhan konsumsi pada kuartal kedua tahun ini berada pada kisaran 4% hingga 4,5%. Pertumbuhan konsumsi ini diharapkan dapat meningkat hingga akhir tahun 2017.
Berkaca dari berbagai pertimbangan tersebut, BI pun optimis pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini dapat meningkatkan. Diperkirakan, ekonomi Indonesia mampu tumbuh sebesar 5,1% pada kuartal II-2017.
"Untuk kuartal kedua kita akan di atas triwulan satu yang mencapai sebesar 5,01%, sekitar 5,1 pembulatan. Beberapa ada yang di atas indikator dan di bawah perkiraan kita," tutupnya.
(Fakhri Rezy)
