"Auto rejection bawah yang terjadi pada AISA itu sudah terlalu besar, jangan sampai turun lagi," ujar Hans.
Sekadar informasi, saham AISA diperdagangkan sebanyak 16.850 kali, dengan volume transaksi sebesar Rp129,96 miliar.
Anak usaha AISA, terbukti melakukan permainan pada produk "Maknyoos" dan "Ayam Jago" dengan menggunakan beras dari jenis varietas padi IR64 yang merupakan tanaman subsidi pemerintah atau menghasilkan beras medium. Selanjutnya, dijual dengan harga beras premium.
Padahal, harga asli beras subsidi adalah Rp9.000,00 per kg. Namun, dikemas dan diberi nama beras premium sehingga harganya menjadi Rp20 ribu per kg.
(Martin Bagya Kertiyasa)