JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) membuka langsung acara Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) di Jakarta Convention Center (JCC). Acara IIGCE sendiri diselenggarakan oleh Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API).
Dalam sambutannya, Wapres JK mengatakan kebutuhan listrik akan semakin meningkat di masa yang akan datang. Apalagi pemerintah akan menghidupkan kembali rencana pengadaan mobil listrik di Indonesia.
Baca juga: Dukung Mobil Listrik! Menhub: Jadikan Kendaraan Massal
"Energi akan mulai dipakai transportasi. Mobil listrik akan semakin berkembang," ujarnya dalam acara The 5th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2017 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (2/8/2017).
Bahkan dirinya memprediksi dalam 10 tahun mendatang mobil listrik akan semakin banyak.
"Dalam 10 tahun kan mobil listrik ini akan semakin banyak. Bahkan kalau satu juta mobil listrik berapa listrik yang dibutuhkan? Itu pasti cukup besar," kata JK.
Baca juga: Instruksi Jokowi soal Mobil Listrik: Itu Harus Kita Hitung, Harus Kita Lihat!
JK mengatakan saat ini sumber energi dari fosil tidak dapat diandalkan lagi untuk memenuhi kebutuhan akan energi. Melihat kondisi tersebut, pemanfaatan geothermal merupakan satu satunya cara yang harus gencar dilakukan terutama untuk menghasilkan listrik.
"Akibatnya adalah kegunaan listrik harus lebih cepat menggunakan volume energi, karena kebutuhannya meningkat. Sumber energi primernya akan beralih dari fosil ke geothermal," jelas JK.
Baca juga: Soal Mobil Listrik, Menteri Jonan: Pemerintah Akan Berikan Insentif, Termasuk Pajak
JK menambahkan Indonesia memiliki punya potensi geothermal yang cukup besar, terlihat dari banyaknya gunung merapi di Indonesia. Untuk itu, hal tersebut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mencukupi kebutuhan energi masyarakat Indonesia.
"Kita bersyukur bahwa Indonesia memiliki sumber energi yang berlimpah. Tuhan itu selalu adil, maka tinggi risiko selalu ada manfaat. Karena kita mempunyai gunung berapi jadi kita punya potensi geothermal, jadi selalu seimbang antara risiko dan manfaat," jelasnya
(Rizkie Fauzian)