JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mempertanyakan aksi demo yang dilakukan Serikat Pekerja (SP) PT Jakarta Internasional Container Terminal (JICT). Pasalnya, Rini menilai gaji pekerja JICT terbilang besar.
Panglima Koordinasi Lapangan (Pangkorlap) JICT Hazris Malsyah, mewakili sekira 600 karyawan yang mogok kerja pun merespons statement Menteri BUMN. Pihaknya menilai, besarnya gaji yang mereka terima sebanding dengan kinerja mereka.
"Yang kita baca di media, (Menteri BUMN) baru bicara gaji (kami) sudah besar, baru itu. Cuma kalau gaji besar, salah kalau kita pendapatannya besar dikasih gaji besar?" katanya mempertanyakan pernyataan Menteri Rini di depan Kantor JICT, Jakarta, Jumat (4/7/2017).
Baca Juga:
Menurut dia, pendapatan perusahaan terbilang besar. Hal itu, kata dia, berkat kinerja yang dilakukan oleh para karyawan. Maka, hal itu dinilainya sebagai sesuatu yang wajar. Bahkan tuntutan mereka saat ini dianggap sebanding pula.
"Kenapa Anda enggak permasalah pilot-pilot yang jam terbang udah tinggi, dikasih gaji besar. Itu sama juga kan karena skill dia sudah bagus, dihargai. Kok bangsa kita maunya skill kita bagus tapi dihargai murah. Sedih dong kita," paparnya lagi.
Baca Juga:
Dia menambahkan, JICT yang merupakan bagian dari perusahaan milik negara belum mendapatkan respons lebih dari Kementerian BUMN, menyangkut persoalan yang dihadapi manajemen JICT dan para karyawannya yang menuntut sesuatu yang dianggap hak karyawan.
"Belum ada respons dari Kementerian BUMN," tukasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)