JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus mematangkan rencana ekspansi anorganik perseroan. Selain untuk menambah produk dan layanan, langkah ekspansi anorganik tersebut juga digelar untuk mendukung pertumbuhan bisnis organik perseroan yang terus mencatatkan kinerja positif.
Aksi ini juga menjadi upaya Bank BTN untuk mengejar posisi lima teratas sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia. Adapun pada tahun ini, emiten bersandi saham BBTN tersebut memiliki beberapa rancangan ekspansi anorganik.
Baca juga: Kejar Target KPR Subsidi, BTN Minta Pengembang Optimalkan Kredit Konstruksi
Sebelum menutup 2017, BTN berencana membentuk perusahaan patungan di bidang asuransi. Managing Director Finance & Treasury BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan, selain menargetkan masuk menjadi bank dengan posisi aset terbesar kelima di Indonesia, dalam rancangan jangka panjang atau hingga 2025, perseroan membidik posisi Global Playership.
Di posisi tersebut, BTN ditargetkan menjadi entitas dengan bisnis yang menggarap hingga ke lingkup global, seiring dengan peningkatan permodalan sesuai persyaratan Bank Indonesia (BI). Untuk mencapai posisi tersebut, lanjut Iman, Bank BTN terus melakukan peningkatan serta pengembangan produk dan layanan.
“Adanya ekspansi anorganik ini juga akan meningkatkan bisnis kami terutama dari segi produk dan layanan. Alhasil, dalam jangka panjang, Bank BTN dapat melayani nasabah tidak hanya di Indonesia, tapi juga di negara-negara tetangga,” papar Iman dalam Public Expose BTN di Jakarta.
Baca juga: Ingat! Industri Properti Tumbuh, Ekonomi Indonesia Pasti Naik
Managing Director Strategic, Compliance, and Risk BTN Mahelan Prabantarikso menjelaskan pembentukan perusahaan manajemen investasi dan multifinance pun masih terus digodok perseroan. Begitu pula, terkait rencana pembentukan anak usaha di bidang asuransi umum yang masuk daftar rancangan ekspansi BBTN.
“Rencana ekspansi ini juga menjadi strategi kami untuk meningkatkan aset dan menjadi bank dengan aset terbesar kelima di Indonesia,” ujar Mahelan.
Sementara itu, dari sisi bisnis organik, tahun ini BTN juga menetapkan beberapa strategi, di antaranya penguatan bisnis inti di bidang perumahan, peningkatan low cost, dan sustainable funding dengan membidik segmen emerging affluent.
Baca juga: Wih, BTN Incar Penjualan Rp5 Triliun dari Indonesia Properti Expo
Pada 2017, BTN pun terus meningkatkan fee based income serta membangun dan memperkuat infrastruktur digital banking, sentralisasi operasi, dan otomatisasi proses. Mahelan menyebut perseroan juga berfokus memperkuat Good Corporate Governance dan manajemen risiko yang komprehensif.
Adapun sepanjang paruh pertama tahun ini, BTN terus mencatatkan kinerja positif. Pada semester I-2017, BTN telah menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp177,4 triliun atau naik 18,81% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp149,31 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
(Rizkie Fauzian)