Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

TREN BISNIS: Transisi Menuju Mobil Listrik hingga Akselerasi Ekonomi lewat Revolusi Digital

Donald Banjarnahor , Jurnalis-Kamis, 10 Agustus 2017 |06:27 WIB
TREN BISNIS: Transisi Menuju Mobil Listrik hingga Akselerasi Ekonomi lewat Revolusi Digital
Foto: Okezone
A
A
A

Ciptakan Mobil Listrik, Presdir Astra: Perlu Mobil Hybrid Dulu

Pemerintah optimis sumber daya manusia Indonesia siap untuk  mengembangkan teknologi mobil listrik. Ditargetkan pada 2020 mobil listrik karya anak bangsa dapat diproduksi massal. 

Namun, Presiden Direktur Astra Internasional Tbk Prijono Sugiarto memiliki pandangan yang berbeda. Menurutnya, penerapan teknologi mobil listrik memerlukan tahapan, tidak serta-merta masyarakat beralih dari mobil beremisi bahan bakar minyak (BBM) ke mobil berteknologi listrik. 

Sebelum mengembangkan teknologi mobil listrik, perlu adanya penjajakan ke mobil hybrid

"Menurut hemat saya akan ada jenjang dan itu saya sudah tanyakan ke principal. Jadi akan ada istilahnya kalau ke Bogor lewat Jagorawi dulu lah," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/8/2017). 

Baca Juga:

"Jadi kalau mau ke listrik tulen. Saya rasa ke hybrid dulu baru listrik. Jadi itu jenjangnya," imbuh dia. 

Pendapat tersebut, kata Prijono, bukan hasil pemikirannya sendiri. Sebagai nakhoda perusahaan produsen automotif raksasa di Indonesia, dia telah duduk bersama dengan  Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk membicarakan perkembangan mobil listrik. 

Menurutnya, pemerintah juga perlu berkomunikasi dengan perusahaan sektor automotif serta Gaikindo sebelum melahirkan kebijakan mutlak. 

Baca Juga:

"Mobil listrik menurut kami dari kawan-kawan dan partner principal kami mereka selalu mengatakan ada jenjang antara mobil dengan perapian konvensional, combation engine akan masuk ke hybrid baru masuk ke mobil listrik," ujarnya. 

Mobil hybrid sendiri adalah mobil dengan dua jenis teknologi untuk sumber tenaganya. Sehingga untuk memacu mesin kendaraan dapat menggunakan bensin dan baterai.

Sekadar informasi, selain penyiapan regulasi, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi telah membentuk tim untuk mengembangkan kendaraan hemat energi tersebut.

Ditargetkan pada 2020, mobil listrik karya anak bangsa dapat diproduksi massal. Tim terdiri atas Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta empat perguruan tinggi negeri yakni Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Negeri Sebelas Maret, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 

Kemenristekdikti optimistis tim mampu merealisasikan terobosan besar dalam dunia transportasi Tanah Air itu.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement