JAKARTA - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta terus menggeber pengerjaan proyek MRT. Pembangunan konstruksi fase 1 proyek kereta MRT Jakarta dimulai pada 10 Oktober 2013 ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Presiden RI Joko Widodo.
Pada koridor 1 ini, telah dibangun jalur kereta sepanjang 16 kilometer (km) yang meliputi 10 km jalur layang dan 6 km jalur bawah tanah. Tujuh stasiun layang tersebut adalah Lebak Bulus (lokasi depo), Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja.
Depo akan berada di kawasan Stasiun Lebak Bulus. Sedangkan enam stasiun bawah tanah dimulai dari Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia.
Baca Juga: Canggih! Proyek MRT Jakarta Gunakan Sistem Persinyalan CBTC, Termutakhir di Dunia
Lalu bagaimana perkembangan proyek MRT ini? Menurut data MRT yang dikutip Okezone, Jakarta, Selasa (15/8/2017), hingga saat ini perkembangan konstruksi pembangunan MRT Jakarta sudah mencapai 76,13% dengan pengerjaan konstruksi layang sebesar 64,10% dan 88,26% konstruksi stasiun bawah tanah dan konstruksi rel mencapai 38,54%.
Proyek MRT fase I sendiri telah memasuki tahap instalasi sistem jalan rel atau railway system, sistem persinyalan, dan telekomunikasi di dalamnya.
Baca Juga: Bangun LRT dan MRT untuk Asian Games, Anggaran Perubahan DKI Jakarta Rp71,7 Triliun