Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pertumbuhan Ekonomi 2018 Dipatok 5,4%, Sri Mulyani: Tidak Terlalu Ambisius!

Trio Hamdani , Jurnalis-Rabu, 16 Agustus 2017 |21:24 WIB
Pertumbuhan Ekonomi 2018 Dipatok 5,4%, Sri Mulyani: Tidak Terlalu Ambisius!
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan bisa menyentuh angka 5,4%. Walaupun banyak kalangan yang masih meragukan target pertumbuhan ekonomi dalam asumsi makro Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja (RAPBN) 2018.

"Begini ya, pertumbuhan ekonomi kan 5,4% itu adalah limit poin yang selama ini dikhususkan oleh dewan (DPR), antaranya 5,2%-5,6%, 5,4% itu menurut saya cukup optimis tapi tidak terlalu ambisius," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Ada beberapa alasan yang membuat Sri Mulyani optimis pemerintah bisa meraih pertumbuhan ekonomi 2018 di angka 5,4%. Salah satunya adalah beberapa faktor-faktor dalam negeri yang memperlihatkan tren positif.

Baca Juga:

"Di satu sisi kalau kita lihat faktor dalam negerinya, pertumbuhan yang berasal dari konsumsi akan masih diasumsikan sekitar 5% atau 5,1%. Kita harap 5,4% (pertumbuhan ekonomi) itu lebih dikontribusikan oleh investasi yang tumbuhnya di atas 6%,” tambah dia.

Sri Mulyani memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan bisa ngebut ke 5,4% dengan harapan bahwa investasi bertumbuh sebesar 6,4%. Selain itu, dari sisi ekspor juga diharapkan berkontribusi memacu pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga:

"Ekspor yang bisa mulai tumbuh semester ini nampaknya sudah cukup menjanjikan. Jadi kalau ini momentumnya tetap dijaga dengan tumbuh sekitar 5%-8% maka kita bisa mendapatkan pertumbuhan," lanjutnya.

Terkait defisit, dia memaparkan bahwa pemerintah menyatakan telah menargetkan di angka 2,19%. Jika defisit terjaga, diharapkan pertumbuhan ekonomi ikut terjaga. "Pemerintah dengan defisit 2,19% itu kontribusinya positif tapi tak terlalu tinggi tapi dia tidak menjadi pengereman," tandasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement