JAKARTA - Pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2018 mematok penerimaan negara sebesar Rp1.878,4 triliun dengan belanja negara Rp2.204 triliun.
Ekonom Indef Reza Akbar mengatakan, belanja negara yang lebih besar ini dikarenakan besarnya pengeluaran dari kementerian untuk belanja pegawai serta barang dan jasa yang hampir 50% dari APBN sejak tahun 2015, 2016 dan 2017. Sehingga ia menilai ini tidak akan jauh berbeda dari tahun 2018 nanti.
"Ternyata anggaran masih sangat besar dibelanjakan untuk belanja pegawai serta belanja barang dan jasa. Selama 3 tahun terakhir tidak perubahan di struktural belanja yang selalu hampir 50% untuk pegawai, serta belanja barang dan jasa," ungkapnya di Kantor Indef, Jakarta, Jumat (18/8/2017).
Baca Juga: