Lana juga masih meragukan pemerintah dapat mengandalkan segi investasi. Pasalnya, kondisi makroekonomi Indonesia masih belum stabil, sehingga banyak investor yang berpikir ulang untuk menanamkan investasinya.
Satu-satunya harapan adalah konsumsi rumah tangga yang juga tidak banyak memberikan sinyal positif. Dengan asumsi-asumsi tersebut, Lana sendiri memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,1%.
"Konsumsi rumah tangga saat ini 4,92%, untuk sampai 4,97% masih bisa. Kalau konsumsi rumah tangga 4,97%, dengan asumsi kita enggak bisa kontrol faktor eksternal, sementara hitungan kita di 5,1%," kata dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)