JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggandeng stakeholder konstruksi mensertifikasi sebanyak 3.255 tenaga kerja konstruksi secara serentak. Acara pemberian sertifikasi itu sendiri ternyata mendapatkan rekor Muri sebagai pemberian sertifikasi tenaga kerja konstruksi terbanyak se-Indonesia
Peserta sertifikasi yang sebanyak 3.255 orang terdiri dari 3.047 orang Sertifikasi Tenaga Kerja Terampil (SKTK) yang meliputi tukang, mandor, drafter, surveyor dan operator pelaksana dan pengawas. Dan 208 orang peserta bimbingan teknis keahlian yang meliputi bimbingan teknis sistem manajemen keselamatan dan kesejahteraan (SMK3), Manajemen Konstruksi (MK) dan Administrasi Kontrak (AK)
Baca Juga: Duh, Indonesia Minim Bisnis Jasa Kontruksi Spesialisasi
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono mengatakan, sertifikasi terhadap tenaga konstruksi sangat dibutuhkan seiiring dengan fokus pemerintah saat ini yang sedang menggencarkan infrastruktur. Pasalnya untuk membuat suatu infrasturktur yang berkualitas dibutuhkan pula tenaga kerja konstruksi yang mahir dan kompeten dan telah tersertifikasi.
"Kita membutuhkan percepatan sertifikasi tenaga kerja konstruksi, sebab pembangunan infrastruktur yang sedang gencar dilaksanakan pemerintah tidak bisa menunggu lagi, harus oleh sumber daya manusia yang handal dan kompeten," ujarnya dalam acara pembukaan sertifikasi tenaga kerja konstruksi di pintu VII Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (21/8/2017).
Baca Juga: Jasa Marga Dukung Holding BUMN Konstruksi