JAKARTA – Pengerjaan proyek pembangunan MRT Tahap I rute Lebak Bulus - Bundaran Hotel Indonesia terbentur sejumlah kendala, di antaranya adalah biaya yang membangkak dan pembebasan lahan. Tambahan biaya yang diperlukan, yaitu Rp2,5 triliun karena adanya perubahan-perubahan regulasi tentang standar bangunan tahan gempa.
"Jadi, waktu 2012 dilakukan tender menggunakan standar gempa 2002, kita tahu 2004 terjadi tsunami dan ternyata di 2013 ada standar gempa baru yang diberlakukan. Itu berdampak karena komponen yang harus dibangun menjadi lebih besar," kata Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Agung Wicaksono di Jakarta.
Baca juga: Dibangun sejak 2013, Bagaimana Perkembangan Konstruksi Proyek MRT?
Dia menambahkan standar regulasi baru harus lebih berkualitas, lebih tebal dan terdapat baja jenis tertentu yang tidak boleh berbeda, sehingga kebutuhannya lebih banyak.
Baca juga: Canggih! Proyek MRT Jakarta Gunakan Sistem Persinyalan CBTC, Termutakhir di Dunia