"Dalam 3 tahun kerana kelola mata air jadi tempat pariwisata, kemudian desa lain ada mata air tapi tidak jadi tempat pariwisata, enggak jadi apa-apa karena visi kemampuan organisasi tidak ada dan transparan seluruhnya diakses masyarakat," ujar Sri Mulyani.
Desa lainnya pun diharapkan dapat menggunakan dana APBN secara produktif seperti Desa Ponggok. Dengan begitu, anggaran Dana Desa dapat berdampak positif bagi ekonomi masyarakat secara langsung.
"Desa Ponggok itu untuk bangun 40 rumah yang tidak punya WC, jamban. Kalau masyarakat kita tidak punya jamban, dia buang kotorannya di tempat yang tidak seharusnya jadi polusi, jadi diare dan terus miskin," tegas Sri Mulyani.
(Widi Agustian)