JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri menjelaskan, Indonesia memiliki angkatan kerja sebanyak 125 juta orang. Sementara angka pengangguran berada di level 5,33%.
"Angka pengangguran berada di 5,33%, terendah sejak era reformasi. Ekonomi kita juga terus bergerak," kata Menaker, dilansir dari akun twitter Kementerian Naker @KemnakerRI, Selasa (29/8/2017).
Baca Juga: Menteri Bambang: Asuransi untuk Pengangguran Harus Dikaji Secara Benar!
Dia memaparkan perubahan zaman menjadi tantangan terkini dalam dunia ketenagakerjaan. Dulu, kata dia, ekonomi berbasis industri, sekarang berbasis pengetahuan.
"Kebutuhannya adalah bagaimana mensinkronkan kualitas SDM dengan pertumbuhan teknologi," kata dia.
Baca Juga: Jumlah Pengangguran Tinggi Membuat Rendah Produktivitas, Ini Buktinya!
Menurutnya, potensi Sumber Daya Alam Indonesia memang luar biasa. Namun, kalau kita terus eksploitasi alam kita, akan muncul ketidakadilan antar generasi.
"Pelihara harapan untuk tetap optimistis. Dengan optimisme tersebut kita maju bersama," kata dia.
Data Badan Pusat Statistik memproyeksikan bahwa pada 2019, kelompok usia produktif akan mencapai besaran 67% dari total populasi penduduk dan sebanyak 45% dari 67% tersebut berusia antara 15-34 tahun.
Namun, setelah 2030, angka ketergantungan mulai mengalami peningkatan karena jumlah penduduk usia tua (65 tahun ke atas) meningkat. Hingga pada 2045, Indonesia sudah menjadi aging society dengan perkiraan penduduk tua mencapai 12,45% dari total penduduk.
Saat ini, pemanfaatan pertumbuhan jumlah penduduk usia produktif masih belum optimal. Salah satunya terlihat dari Angka Partisipasi Kerja 2015 yang tercatat masih sekitar 66% dengan kenaikan yang relatif lambat.
(Dani Jumadil Akhir)