Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

RAHASIA SUKSES: Henry Sy, Pantang Menyerah Meski Berkali-kali Dihajar Krisis

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Sabtu, 02 September 2017 |18:06 WIB
RAHASIA SUKSES: Henry Sy, Pantang Menyerah Meski Berkali-kali Dihajar Krisis
Sumber Foto: Forbes
A
A
A

Dengan keberhasilan toko itu, dia melanjutkan untuk membuka lebih banyak toko sepatu, tapi ia tidak bisa mendapatkan cukup banyak pemasok. Pasalnya, banyak produsen sepatu saat itu tidak mengerti gagasan yang dia jual. 

Mereka pun tidak mau memberikan kepadanya volume yang dia butuhkan, dan karena keterbatasan itu, dia sedikit demi sedikit beralih ke pakaian jadi, dan kemudian barang dagangan lainnya dengan bantuan istrinya.

Baca Juga: RAHASIA SUKSES: Wanita Cantik 24 Tahun Jadi Miliarder Termuda China, Apa Kuncinya?

Salah satu kunci kesuksesannya, adalah karena dia terus belajar dari para pelanggan, pemasok, dan karyawannya. Penelitian di lapangan ini memberinya cukup kepercayaan untuk memperluas rantai department store

Dia pun membuka toserba pertama pada tahun 1972, dua bulan setelah Martial Law diumumkan. Bisnisnya mulai lamban, tapi terus berkembang. Selama masa darurat militer, dia terus membuka lebih banyak toserba, sampai pada titik di mana dia tidak bisa mendapatkan tempat yang dia butuhkan di pusat perbelanjaan yang ada selama masa itu. 

Melihat masalah ini dalam jangka panjang, dia pun mulai berpikir untuk berinvestasi di properti mal, yang berpola setelah pusat perbelanjaan di pinggiran kota, setelah dia mempelajari selama beberapa waktu.

Ketika dia memulai pembangunan mal pertama kami pada tahun 1983, Filipina berada di tengah moratorium hutang dan mengalami inflasi yang sangat ketat. Penurunan ekonomi selanjutnya diperparah dengan pembunuhan Ninoy Aquino. 

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement