Oleh karena itu, PMN yang diberikan pada 2016 sebesar Rp41,81 triliun ada proses di mana dananya tidak langsung memberikan keuntungan. Aloy mengatakan, PMN 2016 diberikan pada akhir Desember sebesar Rp41 triliun, kemudian di Januari 2017 dilakukan pengadaan proyek hingga lelang.
Baca juga: 24 BUMN Merugi Rp5,8 Triliun di Semester I, Ini Daftarnya!
"Proses ini harus diselesaikan. Sehingga banyak diketahui hambatan. Hasilnya baru mulai bangun dan ketahuan nanti. Secara langsung investasi tidak ada hubungan dengan profit,"ujarnya.
Menurut dia, Kementerian BUMN secara tanggung jawab mengarahkan alokasi dana PMN untuk kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Seperti kedaulatan pangan di mana ada Perum Bulog dan PT Pertani, program kemandirian energi ada PT PLN.
Kemudian ada program pembangunan infrastruktur dan maritim ada PT Jasa Marga, PT Hutama Karya, PT Pembangunan Perumahan, PT Angkasa Pura dan Perum Perumnas. Di program kemandirian ekonomi nasional ada PT Askrindo dan Perum Jamkrindo dan program pengembangan industri strategis ada PT Krakatau Steel, PT Kereta Api Indonesia dan PT Barata Indonesia.