Martin menjelaskan, untuk produksi tanpa awal, Pindad akan memenuhi permintaan dari Kopassus. ke depannya, dia menjelaskan bahwa setiap angkatan akan memiliki Panser Canon 20 mm ini.
Dia menambahkan, fungsi dari Panser Canon 20 mm dalam pertempuran diterjunkan untuk menghindari serangan udara. Oleh karena itu, panser ini dilengkapi dengan senjata berkaliber 20 mm.
"Kalau dalam perang lapis pertama itu tank, kedua ini (panser), kalau ini kalah ketemu sama tentara. jadi kalau tank biasanya perang antara tank. Kalau Panser Canon 20 mm sama pesawat," jelas dia.
Martin mengatakan, panser berkapasitas 7 kru ini akan dibrandol harga sekira Rp15 miliar. Panser Canon 20 mm ini menggunakan sumber tenaga diesel dengan kecepatan kurang lebih 80 km per jam.
Selain Panser Canon 20 mm, Indonesia juga memiliki alat utama sistem persenjataan (alutsista) Komodo Mistral. Rudal mistral tersebut dengan jenis multi purpose combat vehicle (MPCV), dengan kecepatan misil 2,5 mach dan dilengkapi dengan senjata otomatis 12,7 mm.
(Martin Bagya Kertiyasa)