Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tok! Badan Anggaran DPR Sepakati Defisit 2,19% dan Pembiayaan Utang Rp399,2 Triliun

Lidya Julita Sembiring , Jurnalis-Senin, 25 September 2017 |17:07 WIB
Tok! Badan Anggaran DPR Sepakati Defisit 2,19% dan Pembiayaan Utang Rp399,2 Triliun
Ilustrasi (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melakukan rapat kerja dengan panitia kerja (Panja) mengenai defisit dan pembiayaan yang ada di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018.

Dalam rapat dipimpin oleh Ketua Banggar, Azis Syamsuddin ini, telah ditemukan kesepakatan defisit untuk 2018 sebesar 2,19% dan pembiayaan utang Rp399,2 triliun. Kesepakatan diambil setelah pimpinan rapat mengetok palu.

 Baca juga: Simak! Pemerintah dan DPR Bahas Defisit dan Pembiayaan Utang di RAPBN 2018

"Bisa disepakati bapak ibu, apa yang sudah disampaikan oleh panja berkaitan dengan pembiayaan, postur pembayaran dan juga defisit 2,19%. Bisa kita sepakati ya, tok," ungkap Azis di Ruang Sidang Banggar, Senin (25/9/2017).

Seperti diketahui, Pemerintah mematok defisisit sebesar 2,19% dari Produk Domestik Bruto (PDB) di RAPBN 2018. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan outlook 2017 sebesar 2,67%.

Baca juga: Era Jokowi, Anggaran Pendidikan Naik 27% dan Infrastruktur Ditambah 123%

Degan defisit sebesar 2,19% ini, maka rasio utang juga akan tetap bisa ditekan oleh Pemerintah dikisaran 29% dari PDB. Selain itu, defisit keseimbangan primer Rp78 triliun di bawah angka 2017 Rp178 triliun.

Pembiayaan pinjaman negatif, maka artinya pembayaran secara neto Rp6,7 triliun, investasi Rp65,7 triliun naik sedikit dari 2017 Rp59,7 triliun dan penjamin Rp1,1 triliun.

 Baca juga: Menko Luhut hingga Darmin Ajukan Anggaran 2018, Totalnya Rp1,5 Triliun

Sementara itu, untuk pembiayaan utang pemeringah mematok sebesar Rp399,2 triliun di RAPBN 2018. Jumlah tersebut berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp414,7 triliun (neto) lebih kecil dibandingkan outlook 2017 sebesar Rp433 triliun dan pinjaman Rp15,5 triliun (neto).

"Kami sampaikan terimakasih untuk pembahasan yang dilakukan untuk defisit dan pembiayaan di RAPBN 2018. Kami akan lakukan kompilasi atas seluruh hasil panja ini," tukas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement