Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tak Cocok dengan Wilayah Indonesia, Enhanced Oil Recovery Bukan Cara Tingkatkan Produksi Minyak

Feby Novalius , Jurnalis-Rabu, 27 September 2017 |13:33 WIB
Tak Cocok dengan Wilayah Indonesia, <i>Enhanced Oil Recovery</i> Bukan Cara Tingkatkan Produksi Minyak
Foto: Feby Novalius/Okezone
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong Kontrak Kontraktor Kerjasama (KKS) untuk mengubah keyakinan bahwa metode Enhanced Oil Recovery (EOR) bukan salah satu upaya meningkatkan produksi minyak dan gas (migas).

Menurut Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial, metode EOR banyak yang disalahartikan oleh sebagian dari kita sebagai salah satu cara atau terobosan untuk meningkatkan produksi migas.

Baca juga: Tingkatkan Produksi Migas, Kementerian ESDM Fokus Ngebor 71 Cekungan di Indonesia Timur

"Sampai sekarang pun, sampai Indonesia hampir 100 tahun, EOR di Indonesia itu belum ada sebenarnya. Kalau kita bicara EOR itu baru Duri, itu sudah bukan EOR, artinya sudah terseri,"ujarnya, dalam acara "Pertambangan dan Energi Expo 2017," di JW Marriott, Jakarta, Rabu (27/9/2017).

Ego mengatakan, metode EOR tidak cocok dengan lapangan yang ada di Indonesia karena kekompleksan geologinya. Menurut dia, yang cocok untuk meningkatkan produksi adalah memperbanyak titik serap.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement