Berlandaskan perkembangan teknologi dan adanya perubahan di industri transportasi publik itu, pihaknya melakukan perampingan jumlah karyawan. Dia menjelaskan, saat ini jumlah karyawan di pool taksi milik perseroan mungkin hanya tinggal 25-30 orang atau berkurang separuh dari sebelumnya 50-an orang.
"Banyak kita lakukan, misal dengan teknologi. Sekarang dengan komputer, kalau dulu call center kita ratusan (karyawan untuk melayani pemesanan pelanggan), sekarang order pakai mobile aplikasi jadi untuk apa banyak orang di call center. Jadi kita harus adaptasi," paparnya.
Baca Juga: Banyak Utang, Taksi Express Wajib Kencangkan Ikat Pinggang
Selain itu, lanjut dia, pada bengkel-bengkel yang melayani taksi milik Group Express tersebut juga dilakukan perampingan karyawan. Perseroan memutuskan untuk meminimalkan jumlahnya dengan menggabungkan sejumlah bengkel menjadi bengkel yang lebih besar. Dengan kapasitas yang lebih besar maka pelayanan akan lebih ditingkatkan.
"Dulu kita setiap pool banyak bengkelnya, 27 bengkel. Semua pool ada. Sekarang kita konsolidasi untuk pool kita buat bengkel yang besar, yang bisa layani semua unit untuk area terdekat. Jadi kita buat bengkel yang benar-benar besar, profesional untuk perbaikan unit. Kita tentukan ada 5 untuk di Jakarta. Daripada 27, kita buat 1 bengkel benar-benar besar di 5 wilayah," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)