TARAKAN - Kota Tarakan yang menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan Utara memiliki luas sekitar 250 kilometer persegi. Namun, Kota Tarakan tidak memiliki sungai besar sehingga diperlukan banyak embung dan waduk untuk menampung air hujan sebagai sumber penyediaan air baku dan mengantisipasi kekeringan pada saat musim kemarau.
Di samping itu, saat ini baru sekitar 50% dari 200.000 jiwa penduduk Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, yang terpenuhi kebutuhan air bakunya.
Oleh karenanya saat berkunjung ke Provinsi Kalimantan Utara, pada Jumat, 6 Oktober 2017, Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan Embung Rawasari yang ada di Kota Tarakan.
“Embung besar untuk tampungan air bagi suplai air baku masyarakat Tarakan karena sangat kurang sekali. Kalau ini jadi, ini dimulai 2016 dan diharapkan 2018 selesai,” ucap Presiden seperti dikutip dalam keterangan tertulis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Jumat (6/10/2017).
Sebagai gambaran, kebutuhan air baku di Kota Tarakan sekitar 900 liter per detik dan sejauh ini baru tercukupi sebanyak 400 liter per detik dari embung-embung yang sudah ada. Di pulau kecil seperti Tarakan kebutuhan airnya tidak bisa mengandalkan air tanah karena terpengaruh air laut sehingga menjadi payau.