JAKARTA - Seminggu lagi masyarakat diharuskan membayar tol menggunakan uang elektronik (e-money/e-toll) yang berlaku di seluruh gerbang Tol Indonesia. Oleh karenanya masyarakat diimbau untuk mulai membiasakan diri di sisa waktu hingga 31 Oktober 2017.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry TZ mengimbau agar pengguna tol selalu menyiapkan saldo e-money mereka ketika hendak melakukan transaksi di pintu.
"Memang ada kebutuhan top up (isi saldo uang elektronik) yang sebetulnya udah disediakan di rest area secara terbatas. Diimbau melakukan top up di lokasi outlet seperti Indomaret, Alfamart dan perbankan," jelasnya di Kompleks Bank Indonesia (BI), Jakarta, Senin (23/10/2017).
Baca juga: Wih! Hingga 17 Oktober, Penggunaan Uang Elektronik di Jalan Tol Capai 85%
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani juga menyatakan hal tersebut. Mengingat waktu tinggal seminggu lagi sebelum akhirnya uang tunai tidak bisa digunakan untuk membayar tol, maka masyarakat diminta mulai menyesuaikan diri. Tujuannya agar tidak menimbulkan antrean apabila masyarakat belum siap.
"Kami minta masyarakat mengubah gaya atau kebiasaan untuk siap dengan e-toll dan siap dengan pulsanya, karena hanya tambahan sekian detik aja percakapan di gardu tol membuat antrean mengular di belakang dan sulitkan pengguna tol lain," jelasnya.
Baca juga: Jelang Penerapan Non-Tunai, BUJT dan Perbankan Berikan Diskon Uang Elektronik Perdana
Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng ikut mengingatkan penggun tol. Mereka diingatkan agar selalu mengecek ketersediaan saldo sebelum masuk tol agar tidak menimbulkan antrean lebih lama ketika diketahui saldo tidak mencukupi.
"Sangat penting juga top up di luar jalan tol. Kita harapkan masyarakat bisa mencukupi saldonya di gerai-gerai sehingga pas masuk tol saldo cukup," tandasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)