Sementara itu, NPL gross BRI tercatat sebesar 2,33% atau di bawah rata-rata NPL industri bulan Agustus 2017 sebesar 3%. Penghimpunan DPK Bank BRI juga mengalami pertumbuhan double digit secara yoy. Tercatat hingga akhir September 2017 DPK BRI tumbuh 10,9% menjadi Rp770,6 Triliun.
Baca juga: Duit BRI Dibawa Kabur Pegawai Rp6 Miliar, Duh Nasib Dana Nasabah Bagaimana?
CASA masih mendominasi DPK BRI dengan komposisi sebesar 55,4%. Perseroan saat ini fokus untuk menghimpun dana murah dibandingkan dengan deposito dengan tujuan agar biaya dana semakin rendah.
Saat ini biaya dana BRI tercatat 3,47% atau turun dibandingkan dengan biaya dana periode yang sama tahun lalu sebesar 3,89%. Harapannya, dengan biaya dana yang rendah maka BRI semakin leluasa untuk memberikan suku bunga pinjaman yang kompetitif kepada masyarakat.
“Strategi penguatan CASA BRI ini sejalan dengan arah kebijakan perseroan dan transaction banking menjadi salah satu alat untuk meraup CASA,” ujar Haru.
(Rizkie Fauzian)