Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengangguran Didominasi Lulusan SMK, Kemenaker: Kurikulum Sudah Tidak Pas!

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Rabu, 08 November 2017 |15:13 WIB
Pengangguran Didominasi Lulusan SMK, Kemenaker: Kurikulum Sudah Tidak Pas!
Sekretaris Ditjen Binalattas Kemenaker Kunjung Masehat. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 5,5% di Agustus 2017. Angka tersebut dikarenakan angkatan kerja di Agustus ini mengalami penurunan sebanyak 3,49 juta orang dibandingkan Februari 2017.

Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka tertinggi terdapat pada lulusan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 11,41%.

Sekretaris Ditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemenaker Kunjung Masehat menyatakan ada sistem pembelajaran yang kurang tepat di SMK. Menurutnya, kurikulum di sekolah tidak pas dengan implementasi kebutuhan industri.

"Kalau menurut kami gimana link-kan (menghubungkan) antara sistem pendidikan dengan kebutuhan industri, Kalau tempat kami mengubah kurikulum kan mudah," ujar Kunjung di Hotel Ayana MidPlaza, Jakarta, Rabu (8/11/2017).

Baca Juga: Alamak... Jumlah Pengangguran di RI Bertambah 10.000 Orang Selama 1 Tahun

Kunjung menyatakan, saat ini pihaknya memfasilitasi setiap pencari kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) dengan sistem link and match, di mana menganalisis kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan industri dan melatihnya kepada pekerja.

"Itulah disebut link and match. Tapi data sekarang data SMK lebih besar penganggurannya mungkin tidak link and macth antara produk pendidikan dengan industri," ujarnya.

Baca Juga: Duh! Tingkat Pengangguran Tertinggi Lulusan SMK dan Terendah SD

Dia menjelaskan, dalam kebutuhan industri otomotif saat ini perlu penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan industri. "Misalnya sekarang mobil sudah tidak lagi manual, mestinya di kejuruan yang itu (automotif) kan melatihkan yang kayak gitu. Misal kalau ke depannya hybrid kan mestinya kayak gitu (yang diajarkan)," paparnya.

"Saat ini, kan kebutuhan industri tidak sesuai. Sehingga tidak link and match antara itu (kebutuhan industri dan pembelajaran sekolah)," tambah dia.

Sekadar informasi, menurut data BPS jumlah pengangguran dalam setahun terakhir bertambah 10.000 orang. Sedang penduduk yang bekerja bertambah 2,61 juta orang dari Agustus 2016 menjadi 121,02 juta orang di Agustus 2017.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement