Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mantap! Kontraktor Indonesia Bakal Bangun Infrastruktur di Korea Selatan

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Kamis, 09 November 2017 |13:17 WIB
Mantap! Kontraktor Indonesia Bakal Bangun Infrastruktur di Korea Selatan
Foto: Kepala Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Ruslan Rivai
A
A
A

JAKARTA - Indonesia kembali melakukan kerjasama dengan Korea Selatan. Kerjasama ini dilakukan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dan Construction Association of Korea (CAK) dalam bentuk sharing knowledge pada bidang pembangunan infrastruktur.

Kepala Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Ruslan Rivai menyatakan, ada dua target jangka panjang dalam kerjasama ini. Pertama kerjasama akan memberikan peluang kerja bagi kontraktor-kontraktor Indonesia.

Dikatakan Ruslan, Korea Selatan hanya memliki 7.000 kontraktor sedangkan Indonesia memiliki 147.000 kontraktor sehingga akan dibutuhkan banyak sumber daya manusia (SDM) dari Indonesia.

"Jangka panjangnya karena mereka kurang kontraktor, di Korea hanya ada 7.000 kontraktor yang teregister oleh CAK. Di Indonesia ada 147.000, akan tersaring Undang-Undang (regulasi) mungkin sekitar 80.000 kontraktor. Kita punya pekerja, mereka akan gunakan kita kalau transfer knowledge-nya pekerja Indonesia sudah terbangun," paparnya di JCC Senayan, Kamis (9/11/2017).

Baca Juga:

Percepat Pembangunan Infrastruktur, RI Contek Korea Selatan

Indonesia Infrastructure Week 2017, Menteri Bambang: Makin Tinggi Peran Swasta Bangun Infrastruktur

Dari 147.000 kontraktor yang dimiliki Indonesia tersebut, dikatakan Ruslan didominasi oleh kontraktor kecil dengan kemampuan dibatas 1 paket pekerjaan hanya mencapai Rp2,5 miliar. Sementara kontraktor besar hanya terdapat kisaran 1.600 dengan kemampuan yang mencapai Rp250 miliar.

"Memang kita ada pembangunan besar sementara ketersediaan tenaga terbatas. Program kita dengan CAK ingin mengisi skilled labour. Kalau ini tidak disiapkan pasti akan masuk pekerja-pekerja dari Malaysia, dan negara-negara lain sebagainya," ujarnya.

Target jangka panjang lainnya, yakni berupa teknologi Korea Selatan yang dapat diserap oleh Indonesia. "Saat ini terdapat satu riset kita di litbang Korea yang sudah terbukti di teknologinya, sehingga kita bisa pelajari," pungkasnya.

 Kepala Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Ruslan Rivai

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement