Ditambahkan oleh CEO Alibaba Group Daniel Zhang, pencapaian transaksi Singles Day tersebut akan memberikan kontribusi positif pada perkembangan e-commerce baik secara global maupun domestik. “Festival (Singles Day) menjadi pertandingan olimpiade dalam e-commerce. Ini merupakan capaian yang menakjubkan,” ujar Zhang.
Nilai transaksi Alibaba pada Singles Day itu sama dengan pendapatan domestik bruto (PDB) Islandia atau Kamerun. Itu juga mengalahkan Cyber Monday di Amerika Serikat yang hanya meraih penjualan online senilai USD3,45 miliar pada tahun lalu. Singles Day menjadi hari libur informal di China yang sebenarnya untuk merayakan orang jomblo dalam satu hari pada 11/11.
Alibaba menjadikan Singles Day itu sebagai festival diskon sejak 2009. Alibaba pun kini menggunakan acara itu secara besar-besaran untuk memberikan diskon. Mereka mengajak banyak perusahaan internasional untuk meramaikan konsep tersebut. Menurut firma riset eMarketer, 40% barang dan brand yang dijual Alibaba pada Singles Day kali ini berasal dari luar China.
Kini Singles Day juga bukan hanya menarget pembeli asal China semata, tapi juga menarget pembeli dari negara lain. “Pemain lokal di Asia Tenggara seperti Lazada (anak perusa ha an Alibaba), Zalora, dan Shopee juga meluncurkan promosi Singles Day sendiri pada tahun ini,” ungkap analis firma riset For rester, Xiaofeng Wang, se perti dilansir CNN.
Hanya dalam satu jam sejak Singles Day dimulai, Alibaba mam pu menggaet USD10 miliar penjualan. “Dinilai dari skala itu, sebenarnya Singles Day (versi Alibaba) semakin me ngecil karena banyak acara serupa,” papar Ben Cavender, analis dari China Market Research Group yang berbasis di Shanghai.