Baca Juga: Teliti, Kemenhub Bakal Rekrut Konsultan Kaji Prastudi Kereta Api Jakarta-Surabaya
Selama lima tahun terakhir dari tahun 2012 hingga tahun 2016, KAI mencatatkan pertumbuhan pendapatan dengan CAGR sebesar 20,04% dan rata-rata pertumbuhan laba bersih dengan CAGR sebesar 24,41% . Di samping itu, berdasarkan laporan posisi keuangan, KAI mengalami peningkatan jumlah aset dengan CAGR sebesar 29,41% serta diiringi pertumbuhan ekuitas dengan CAGR sebesar 16,22% .
Pada posisi triwulan III Tahun 2017, total aset KAI mencapai Rp28 triliun dan KAI mampu mencatatkan pertumbuhan total aset sebesar 11,37%, pertumbuhan total liabilitas sebesar 11,13% dan pertumbuhan total ekuitas sebesar 11,75%. Jika dibandingkan dengan periode 30 September 2016, KAI mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20,55% dan pertumbuhan laba bersih hingga 47,32%.
Beberapa proyek yang saat ini sedang ditangani oleh KAI di antaranya pembangunan KA Bandara Soekarno-Hatta melalui Perpres No. 83 Tahun 2011, dengan target pengoperasian di awal Tahun 2018. Selain itu KAI juga mendapatkan penugasan dari Pemerintah melalui Perpres No. 49/2017 tentang percepatan penyelenggaraan Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit (LRT) terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi. KAI juga diberikan penugasan melalui Perpres 55/2016 untuk mengoperasikan LRT (Light Rail Transit) di Provinsi Sumatera Selatan.
(Martin Bagya Kertiyasa)