JAKARTA - Presiden Joko Widodo kesal, lantaran anggaran Kementerian Lembaga (K/L) lebih banyak digunakan untuk hal yang tidak produktif. Pasalnya, belanja pendukung malah jauh lebih besar daripada belanja inti.
Jokowi mengatakan, saat ini belanja pendukung malah lebih dominan dari belanja inti kegiatan. Menurutnya, anggaran K/L 90% digunakan untuk belanja pendukung. Sementara belanja intinya masih sangat minim.
Ironisnya, pengelolaan anggaran semacam ini terjadi di hampir semua K/L Indonesia. "Model seperti ini harus dihentikan," tegas dia saat Live di iNews TV, Rabu (6/12/2017).
Baca juga: Kemenkeu Jaga Defisit Tidak Lewati 2,67% hingga Akhir 2017
Dia mencontohkan, anggaran yang digunakan untuk Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) untuk pemulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mencapai Rp3 miliar. Padahal, dana asli yang digunakan untuk pemulangan tidak mencapai 20%.