JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memfokuskan kerjanya dalam pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu proyek infrastruktur yang tidak lama lagi akan diresmikan adalah waduk Raknamo di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam acara Indonesianisme Summit 2017 yang dihelat Ikatan Alumni ITB, Sekertaris Kabinet Kerja Pramono Anung mengatakan, pemerintah fokus membangun infrastruktur ke seluruh wilayah hingga daerah remote area. Seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT) akan diresmikan waduk untuk pengairan.
"Tidak pernah terbayang di NTT punya waduk. Ini Presiden akan resmikan waduk Raknamo. Nanti ada 7 waduk lagi," tuturnya di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (9/12/2017).
Baca Juga: Bangun 3 Bendungan di Sumbawa, Menteri Basuki: Selesai Akhir 2018
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, penghijauan dan pembangunan sarana tampungan air berupa bendungan dan embung sangat penting mengatasi krisis air yang sering dialami masyarakat di NTT akibat musim kemarau panjang.
"Kendala yang harus diatasi NTT jika ingin maju adalah ketersediaan air. Oleh karena itu Presiden Joko Widodo memerintahkan Kementerian PUPR untuk membangun banyak tampungan-tampungan air mulai dari embung hingga bendungan besar. Bendungan besar sangat diperlukan di NTT saat kemarau, sementara embung-embung akan kering bila terjadi cuaca panas ekstrim,"tuturnya.
Menurutnya pembangunan bendungan selain untuk memenuhi kebutuhan air baku, secara tidak langsung juga mendorong perkembangan sosial ekonomi masyarakat sekitar.
Baca Juga: Tahun Depan, 500 Embung hingga Waduk Bakal Punya Sertifikat
"Salah satunya rumah operasi pemeliharaan bendungan, kita bangun dengan unsur budaya lokal sehingga lebih artistik dan bisa dijadikan sebagai destinasi wisata baru yang dilengkapi dengan sarana wisata air," ujarnya.
Basuki mengungkapkan, bendungan baru di NTT yang siap diresmikan untuk dilakukan pengisian air (impounding), adalah Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, yang dikerjakan PT Waskita Karya (Perseroan) Tbk dengan biaya sebesar Rp710 miliar. Saat ini progres fisik pembangunannya sudah mencapai 98,05% per 25 November 2017.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Pembangunan Embung Rawasari di Tarakan Selesai 2018
Progres tersebut jauh lebih cepat dari target yang ditetapkan sebesar 52,92%, karena dukungan pembebasan tanah oleh Perum Perhutani, Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten Kupang dan pemuka masyarakat setempat.
"Progres ini akan saya laporkan kepada Presiden, dan bila disetujui akan dilakukan impounding oleh Presiden Jokowi pada 20 Desember 2017 bertetapan dengan HUT Provinsi NTT," katanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)