Satya menjelaskan, perpanjangan LRT ke Blok G Tanah Abang itu bukan berarti menjadikan Blok G sebagai depo LRT. Kehadiran LRT di kawasan tersebut itu memfasilitasi pengunjung agar dapat menuju Blok G. Depo LRT bisa dibuat di samping, depan, ataupun belakang Blok G. Hal itu baru bisa diputuskan setelah kajian selesai.
"Kami sedang siapkan studinya. Kalaupun ada masalah, masalah itu bisa ada solusinya makanya kita kaji dulu,” ungkap dia.
Baca Juga: Bangun LRT, KAI Pinjam Dana Rp18,1 Triliun
Dia menyebutkan, saat ini pembangunan fase I LRT sudah mencapai 48%. Dia berharap pengerjaan selesai sesuai target dan bisa beroperasi pada Juli 2018 seperti yang diinginkan Wakil Gubernur Sandiaga. Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike meminta agar PT Jakpro fokus terhadap pembangunan LRT fase I yang jelas harus beroperasi sebelum perhelatan Asian Games dimulai.
Dia melihat banyak kendala yang terjadi dalam pembangunan. Baik itu cuaca ataupun kondisi lalu lintas yang menghambat pengerjaan. Politikus PDI Perjuangan itu pada prinsipnya sepakat untuk meneruskan LRT ke Tanah Abang. Menurut dia, perpanjangan rute harus didukung dengan integrasi antarmoda transportasi.
Baca Juga: Sri Mulyani Minta Pembangunan LRT Bebas Korupsi!
“Apakah nantinya tidak berhimpitan dengan kereta api? Bagaimana koordinasinya dengan kereta api, itu harus dikoordinasikan dengan pemerintah pusat. Saya melihat LRT Jakarta dengan LRT Jabodetabek tidak saling integrasi kalau di per panjang ke Tanah Abang,” ucap dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)