Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

4 Tantangan Salurkan Bantuan Pangan Nontunai, Verifikasi Data hingga Edukasi

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Senin, 18 Desember 2017 |16:40 WIB
   4 Tantangan Salurkan Bantuan Pangan Nontunai, Verifikasi Data hingga Edukasi
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

Lanjut Pungky, tantangan ketiga merupakan masalah edukasi. Dengan edukasi yang masif diharapkan pengetahuan masyarakat bukan hanya penarikan uang tapi juga mengenai adanya rekening tabungan.

Ia menjelaskan dalam kesiapan BI sebagai regulator dalam menjamin kemudahan bagi penerima bantuan dalam mencairkan dananya, BI sudah menyediakan interpublity dan interkonekfitas dengan adanya Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang akan mempermudah transaksi. Di mana dengan adanya GPN masyarakat dapat menggunakan infrastruktur dari semua perbankan meski itu berbeda perbankan.

"Keempat yaitu tenaga pendamping baik untuk program-program keluarga harapan maupun bantuan keungan non tunai harus tersedia, baik jumlah maupun kualitas pendamping untuk mendampingi keluarga penerima manfaat hsrus tersedia," jelasnya.

Pungky menyatakan sebagai program yang menjadi perhatia pemerintah maka harus berjalan dengan prinsip 6T. Yakni tepat harga, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat orang, tepat waktu, dan tepat pelaksanannya. Dan dalam hal ini merupakan suatu keuntungan bagi pemerintah karena dalam penyaluran dana dilakukan oleh Himbara.

"Sehingga penyelenggaraan bantuan nontunai ini bisa dilaksanakan dengan baik tanpa ada rente ekonomi tanpa ada biaya-biaya tertentu dan diterima dengan baik tepat waktu kepada orang yang tepat. Ini dilakukan bank Himbara satu hal keuntungan positif yaitu pemerintah tidak mengeluarkan disini sehingga pemerintah dapat menghemat biaya," pungkasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement