Ketiga, fokus vokasi pada kesehatan. Potensi kesehatan ke depan masih besar dengan kebutuhan pelayanan yang semakin banyak. Apalagi, populasi kelas menengah Indonesia akan semakin banyak dengan bonus demografi hingga 2030. "Kemudian adalah e-commerce. Kita punya produk unggulan seperti produk turunan sawir, kokoa, kopi, teh, tebu, kayu. Itu bisa dikembangkan," tutur dia.
Keempat, potensi tenaga kerja luar negeri seperti suster, perawat, asisten rumah tangga. Darmin mengatakan, tenaga kerja Indonesia sekarang harus disiapkan keterampilannya, karena ini berpotensi menambah devisa negara.
Kelima lulusan politeknik dengan jumlah puluhan bahkan ratusan ribu setiap tahun harus ditingkatkan keterampilannya. Di mana sekarang mulai memasuki zaman teknologi digital sehingga harus disesuaikan. "Kita bicara angka jutaan, jadi apa boleh buat. Kita harus jawab situasi lapangan kerja," tuturnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)