Beberapa produk nonmigas yang nilai ekspornya naik signifikan, antara lain besi baja (HS 72) naik 76,1%, bubur kayu/pulp (HS 47) naik 55,8%, bahan bakar mineral (HS 27) naik 46,1%, serta karet dan barang dari karet (HS 40) naik 41,8%.
Baca Juga: 80% Konsumsi Sarang Walet China Berasal dari Indonesia
Kinerja ekspor ke beberapa negara mitra dagang selama Januari-November 2017 juga dinilai Enggar cukup menggembirakan. Ekspor nonmigas ke China, nilainya naik 44,5% dan volumenya naik 11,3%, India naik 41,6% volumenya naik 3,9%, serta Malaysia nilainya naik 20,3% dan volumenya naik 19,6%.
Kendati demikian meski secara nilai USD impor lebih rendah dari ekspor namun secara persentase impor bulan November menunjukkan peningkatan yang melampaui nilai ekspor.
Di bulan November 2017, nilai impor tercatat mencapai USD 15,15 miliar, meningkat sebesar 19,6% dibandingkan November 2016 (yoy). Angka ini meningkat 6,4% dibandingkan bulan Oktober (month to month/mtm).
Baca Juga: Pidato Presiden Trump Tak Pengaruhi Ekspor Indonesia ke AS