Enggar menjelaskan kenaikan impor bulan November 2017 (mtm) dipicu meningkatnya permintaan impor di sektor migas sebesar 1,22% maupun nonmigas sebesar 7,37%.
Secara kumulatif nilai impor selama Januari-November 2017 tercatat sebesar USD 141,88 miliar atau naik 15,5% (yoy). Kenaikan impor terjadi pada seluruh jenis barang yakni bahan baku/penolong naik sebesar 16,4%, barang modal naik sebesar 11,5% dan barang konsumsi naik sebesar 15,2% (yoy).
“Kenaikan impor bahan baku/penolong dan barang modal mengindikasikan produktivitas industri manufaktur yang tetap tinggi di penghujung tahun 2017,” pungkasnya.
Impor produk nonmigas dari kelompok bahan baku/penolong yang mengalami kenaikan adalah bahan baku untuk industri sebesar 25,9%, makanan dan minuman untuk industri sebesar 18,0%.
Selain itu suku cadang dan perlengkapan alat angkutan juga mengalami kenaikan sebesar 17,2%. Sedangkan kelompok barang modal yang impornya naik signifikan adalah alat angkutan untuk industri sebesar 63,3%.
(Dani Jumadil Akhir)