Sementara itu, China akan membuka pasar saham seri A di Shanghai dan Beijing. Langkah China ini dinilai akan semakin membesarkan pasar modalnya, sehingga menjadi tantangan bagi pasar modal di seluruh dunia.
Kemudian, sentimen global juga dipengaruhi oleh pelepasan saham oleh perusahaan minyak dan gas Arab Saudi, Aramco.
"Aramco akan listed Riyadh market cap USD1,2 triliun, itu bisa mendilusi jika kita tidak membesarkan pasar," jelas dia.
Baca Juga: Resmikan Videotron, Bos BEI Paparkan Tantangan Pasar Modal 2018
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kekuatan pasar modal Indonesia, Tito menyatakan BEI menargetkan kapitalisasi pasar mencapai Rp10.000 triliun pada 2019. Peluang tersebut masih ada, karena kapitalisasi pasar saham Indonesia dibanding dengan Gross Domestic Product (GDP) baru mencapai 47%, masih tertinggal dari Malaysia yang rasionya diatas 120% maupun Singapura yang melebihi 210%.